• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

Yang Ngemis Bergelimang Harta, Yang Memberi Sibuk Utang dan Kerja

edu-politik by edu-politik
July 11, 2025
in Berita, Kabupaten/Kota
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yang Ngemis Bergelimang Harta, Yang Memberi Sibuk Utang dan Kerja

Oleh: Redaksi Edu-Politik.com


Di bawah terik matahari simpang lampu merah, seseorang dengan wajah kusut dan pakaian lusuh mengulurkan tangan. Sehelai kertas bertuliskan “mohon bantuannya untuk makan hari ini” menjadi jembatan antara empati dan realitas. Seorang ibu muda dari dalam mobil berseragam kerja membuka kaca dan menyodorkan lembaran lima ribuan. Ia tersenyum kecil, meski pikirannya masih tertambat pada cicilan motor dan uang kontrakan yang belum lunas.

Ironis? Mungkin. Tapi inilah potret paradoksal Indonesia jalanan—di mana yang mengemis bisa menabung, dan yang memberi justru menunda makan siang karena gaji belum turun.


📍 Kasus-Kasus “Ngemis Kaya” yang Terungkap

Bukan sekadar urban legend, ada fakta yang mendukung sisi satir dari kisah ini:

  • Tanah Abang, 2019: Seorang pengemis diketahui memiliki rumah permanen senilai ratusan juta di Pandeglang. Dalam sehari, ia bisa mengantongi ratusan ribu rupiah. “Daripada kerja serabutan, mending ngemis,” katanya tanpa rasa bersalah.
  • Yogyakarta, 2022: Dinas Sosial DIY mencatat beberapa pengemis profesional menyimpan tabungan dalam bentuk emas, sebagian bahkan bermobil dari rumah ke titik “mengais empati”.

Namun, perlu digarisbawahi: mereka adalah oknum. Seperti kata pepatah, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga.” Tak semua peminta-minta adalah penipu—namun yang memanipulasi belas kasih memang nyata adanya.


🏭 Pemberi: Mereka yang Sibuk dengan Utang dan Kerja

Sementara itu, yang memberi, seringkali berasal dari kelas pekerja—buruh, guru honorer, pegawai kantoran bergaji pas-pasan. Berdasarkan survei OJK tahun 2022:

  • 52,5% masyarakat Indonesia punya utang konsumtif.
  • Banyak dari mereka bekerja lebih dari 10 jam sehari, dengan gaji minimum dan beban biaya hidup yang terus naik.

Namun, tangan mereka tetap terbuka. Mungkin karena ajaran agama, atau sekadar refleks kemanusiaan, atau bahkan karena mereka tahu: rasa pedih menjadi tidak dianggap lebih berat daripada rasa lapar.


🎭 Antara Fakta dan Kritik Sosial

Ungkapan “yang ngemis bergelimang harta, yang memberi sibuk utang dan kerja” bukan sepenuhnya kebohongan. Tapi juga bukan sepenuhnya kebenaran. Ia adalah cermin—yang jika dibersihkan—memperlihatkan dua sisi:

  1. Sisi manipulasi, di mana belas kasih dijadikan mata pencaharian.
  2. Sisi empati masyarakat, yang meski kekurangan, tetap memberi karena nurani.

📣 Redaksi Mengajak: Bijaklah dalam Memberi

Masyarakat perlu didorong untuk beramal secara cerdas.
Bantulah melalui lembaga sosial resmi, masjid, gereja, rumah singgah, atau komunitas yang terverifikasi. Jangan sampai belas kasih kita justru memelihara sistem eksploitatif.


Mungkin kita tak bisa memilih siapa yang meminta. Tapi kita bisa memilih cara membantu. Karena hari ini, bisa jadi tangan yang meminta lebih kaya dari dompet yang memberi.


edu-politik.com
Belajar berpikir, sebelum percaya.


 

Previous Post

Wajib Tapi Tak Pasti: Menelusuri Jejak Mandatory Spending di APBD 2025

Next Post

Penjilat, Penghambat Reformasi: Ketika Keadilan Ditenggelamkan Loyalitas Palsu

edu-politik

edu-politik

Next Post
Penjilat, Penghambat Reformasi: Ketika Keadilan Ditenggelamkan Loyalitas Palsu

Penjilat, Penghambat Reformasi: Ketika Keadilan Ditenggelamkan Loyalitas Palsu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya