9 Januari 2025
Unggahan seorang warganet di media sosial menjadi viral setelah mengaku dilarang mengambil foto menu program Makan Bergizi Gratis. Program ini, yang diluncurkan oleh pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat kurang mampu, menjadi sorotan setelah insiden tersebut.
Dalam unggahannya, warganet menuliskan, “Kenapa program makan gratis tapi dilarang foto menunya? Bukankah transparansi itu penting?” Unggahan ini memicu diskusi luas di media sosial, dengan berbagai pihak mempertanyakan alasan di balik larangan tersebut.
Klarifikasi dari Penyelenggara
Menanggapi viralnya unggahan tersebut, penyelenggara program melalui pernyataan resminya menjelaskan bahwa larangan pengambilan foto dilakukan untuk menjaga privasi penerima manfaat. “Beberapa penerima manfaat merasa tidak nyaman saat dokumentasi dilakukan, terutama jika wajah mereka terekspos. Kami juga ingin mencegah potensi penyalahgunaan foto,” ujar juru bicara program.
Namun, beberapa pihak mempertanyakan alasan ini. Menurut mereka, pelarangan foto justru berpotensi menimbulkan kecurigaan terkait kualitas atau keberlanjutan program.
Pakar: Transparansi adalah Kunci
Ahli kebijakan publik, Dr. Ratna Santoso, menilai bahwa transparansi dalam program sosial adalah hal krusial. “Pelaporan yang terbuka, termasuk memperlihatkan menu makanan atau kondisi program, dapat meningkatkan kepercayaan publik. Jika larangan foto diberlakukan, maka harus ada cara lain untuk menunjukkan akuntabilitas,” katanya.
Respons Publik dan Pemerintah
Warganet memberikan tanggapan beragam. Ada yang mendukung larangan dengan alasan privasi, namun tidak sedikit yang mendesak pemerintah untuk memastikan bahwa program ini diawasi dengan baik.
“Pemerintah harus segera memberikan klarifikasi lebih lanjut agar tidak ada miskomunikasi. Jangan sampai program yang baik ini malah kehilangan kepercayaan masyarakat,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Hingga berita ini ditulis, pihak pemerintah belum memberikan pernyataan resmi tambahan. Program Makan Bergizi Gratis sendiri telah berjalan di sejumlah daerah dan diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi angka gizi buruk di Indonesia.
Catatan Redaksi: Kami akan terus memantau perkembangan berita ini dan memperbarui informasi terkait tanggapan pemerintah serta pihak penyelenggara program.