• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

Tebu Manis, Hidup Pahit: Ironi Petani Tebu Kediri dalam Bayang-bayang Harga dan Waktu

edu-politik by edu-politik
July 4, 2025
in Berita, Kabupaten/Kota
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tebu Manis, Hidup Pahit: Ironi Petani Tebu Kediri dalam Bayang-bayang Harga dan Waktu


Oleh: Redaksi Edu-Politik.com

Kediri – Di tengah hamparan hijau tanaman tebu yang melambai diterpa angin, berdiri sosok Pak Karyo (56), seorang petani dari Desa Ngancar, Kabupaten Kediri. Ia menyeka peluh dengan ujung lengan bajunya yang lusuh, sembari menatap batang-batang tebu yang belum siap panen.

“Masih lima bulan lagi, tapi utang pupuk sudah jatuh tempo,” keluhnya lirih. Di balik kebun yang tampak menjanjikan itu, tersembunyi realitas getir: harga gula yang tak pasti, biaya produksi tinggi, dan siklus panen yang membuat petani menunggu nyaris setahun untuk sekali bayaran.


Komoditas Penting, Tapi Rakyat Kalah

Tebu adalah salah satu komoditas andalan nasional. Tapi di lapangan, petani seperti Pak Karyo tidak merasakan manisnya industri ini. Justru sebaliknya—mereka tersandera harga yang fluktuatif dan siklus tanam yang panjang.

Tidak seperti padi yang bisa dipanen 3–4 bulan sekali, tebu baru bisa dipanen 10–12 bulan setelah tanam. Selama itu, petani harus terus mengeluarkan biaya: bibit, pupuk, air, hingga sewa lahan. Belum lagi jika hama menyerang di tengah jalan.

“Kalau padi bisa kita tanam 2-3 kali setahun. Tebu? Nunggu satu tahun, tapi kadang cuma dapat Rp 4 juta per hektar setelah dipotong semua,” kata Siti Rohani (43), petani perempuan dari Kecamatan Wates.


Harga Tak Berpihak, Koperasi Tak Kuasa

Ketika musim panen tiba, petani masih harus bergantung pada pabrik gula dan tengkulak. Harga gula di pasar internasional, kebijakan impor, serta permainan pasar bebas membuat harga tebu tak stabil.

“Kadang Rp 60.000 per kwintal, kadang anjlok jadi Rp 40.000. Padahal biaya produksi terus naik,” ungkap salah satu ketua kelompok tani di Pare.

Meski ada koperasi, sebagian besar petani tidak merasakan perlindungan nyata. Bahkan, banyak koperasi dianggap hanya menjadi “perpanjangan tangan” pabrik—bukan pelindung petani kecil.


Potret di Layar, Nyata di Sawah

Tayangan Indonesiaku Trans7 pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 12.45 WIB mengangkat tema ini dengan jujur dan menyentuh. Narasi visual memperlihatkan rumah-rumah reot petani tebu, tumpukan utang di musim tanam, dan harapan yang makin tipis ketika harga terus tak menentu.

Bagi sebagian penonton di kota, ini mungkin sekadar dokumenter kemiskinan. Tapi bagi petani seperti Pak Karyo, ini adalah hidup sehari-hari—tanpa jeda, tanpa sensor.


Solusi yang (Masih) Tertunda

Apa yang dibutuhkan petani tebu?

  1. Subsidi pupuk dan benih yang tepat sasaran, bukan hanya untuk petani besar.
  2. Kebijakan penyangga harga tebu, agar petani tidak terus-menerus dirugikan oleh fluktuasi pasar.
  3. Diversifikasi usaha tani untuk menutup jeda waktu panen.
  4. Reformasi koperasi, agar berorientasi pada petani, bukan pada pabrik.
  5. Keterlibatan anak muda dan teknologi, agar sektor tebu tidak ditinggalkan generasi berikutnya.

Penutup: Yang Manis Tak Selalu Menguntungkan

Ironi petani tebu di Kediri menggambarkan wajah pertanian nasional kita: kaya komoditas, miskin perhatian. Ketika segelas teh manis kita hirup di pagi hari, ada puluhan ribu petani yang memendam getir karena jerih payahnya tak dibayar pantas.

Bagi negara, tebu mungkin sekadar statistik dan komoditas. Tapi bagi petani, tebu adalah hidup mereka—dan harapan terakhir agar anak-anak mereka bisa lepas dari jerat kemiskinan yang turun-temurun.

📌 Edu-Politik.com mengajak pembaca tidak hanya melihat penderitaan petani sebagai tontonan, tetapi sebagai bahan refleksi: apakah kebijakan kita benar-benar berpihak pada akar rumput?


 

Previous Post

Antara Angkringan, Anak di Bawah Umur, dan Etika Publik: Satpol PP Razia SLG Kediri, Rakyat Dapat Apa?

Next Post

Tiga Kades dan Kursi Panas Perangkat Desa: Musim Rekrutmen atau Musim Dagang?

edu-politik

edu-politik

Next Post

Tiga Kades dan Kursi Panas Perangkat Desa: Musim Rekrutmen atau Musim Dagang?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya