• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Sifat Orang Beriman dalam Memahami Rezeki dan Kewajiban Berusaha

edu-politik by edu-politik
February 7, 2025
in Pendidikan
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sifat Orang Beriman dalam Memahami Rezeki dan Kewajiban Berusaha

Dalam Islam, orang yang beriman memiliki keyakinan penuh terhadap ketentuan Allah, termasuk dalam hal rezeki. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah:

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra: 30)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa mutlak dalam memberikan rezeki kepada siapa saja sesuai kehendak-Nya. Namun, pemahaman yang tepat terhadap konsep ini harus mencakup dua aspek penting: ketetapan Allah (takdir) dan kewajiban manusia untuk berusaha.

1. Logika Ketetapan Allah dalam Rezeki

Allah Maha Mengetahui keadaan setiap hamba-Nya, sehingga pembagian rezeki yang Dia tentukan bukanlah tanpa hikmah. Beberapa prinsip yang perlu dipahami:

  • Rezeki Tidak Selalu Berarti Kekayaan Materi: Allah memberikan rezeki dalam berbagai bentuk—harta, kesehatan, ilmu, keberkahan waktu, atau ketenangan jiwa. Tidak semua orang diuji dengan kekayaan, dan tidak semua yang miskin berarti terzalimi.
  • Kelapangan dan Kesempitan adalah Ujian: Baik kekayaan maupun kemiskinan merupakan ujian keimanan. Orang kaya diuji apakah mereka bersyukur dan berbagi, sedangkan orang miskin diuji dalam kesabaran dan ketawakalan.
  • Allah Memberi Sesuai Kebutuhan dan Hikmah: Tidak semua orang siap dengan kekayaan besar, dan tidak semua orang tahan dengan kemiskinan. Allah memberi rezeki sesuai dengan kapasitas dan ujian yang tepat bagi setiap individu.

2. Mengapa Manusia Tetap Harus Berusaha?

Jika Allah telah menetapkan rezeki, mengapa manusia tetap harus bekerja keras? Inilah letak keseimbangan antara takdir dan usaha dalam Islam:

  • Ikhtiar adalah Perintah Allah: Allah memerintahkan manusia untuk mencari rezeki melalui usaha yang halal. Dalam QS. Al-Jumu’ah: 10, Allah berfirman:
    “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah…”
    Ayat ini menegaskan bahwa mencari nafkah adalah bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah.
  • Sunnatullah (Hukum Sebab-Akibat): Allah menciptakan dunia dengan hukum kausalitas. Jika seseorang ingin berhasil, maka ia harus bekerja keras dan mengikuti aturan kehidupan yang Allah tetapkan.
  • Meneladani Nabi dan Orang Saleh: Para nabi dan sahabat tidak berpangku tangan menunggu rezeki turun dari langit. Rasulullah ﷺ sendiri seorang pedagang, Nabi Daud bekerja sebagai pandai besi, dan Nabi Zakaria seorang tukang kayu.

3. Menjaga Keseimbangan: Tawakal dan Usaha

Seorang mukmin sejati bukan hanya beriman kepada takdir Allah tetapi juga menjalankan usaha terbaiknya dengan penuh tanggung jawab. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung berangkat pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan bahwa meskipun rezeki sudah ditetapkan, manusia tetap harus berusaha, sebagaimana burung yang keluar mencari makan setiap hari.

Kesimpulan

Orang beriman memahami bahwa rezeki datang dari Allah, tetapi manusia tetap harus berusaha dengan cara yang halal. Keyakinan ini melahirkan keseimbangan dalam hidup:

  1. Tidak sombong saat diberi kelapangan, karena itu adalah titipan dan ujian.
  2. Tidak putus asa saat rezeki terasa sempit, karena Allah lebih mengetahui kebutuhannya.
  3. Berusaha dengan maksimal, karena Allah menetapkan hasil sesuai usaha.
  4. Bertawakal sepenuhnya kepada Allah, karena Dia yang menentukan hasil akhir.

Inilah logika keimanan dalam memahami rezeki: berusaha sebaik mungkin, lalu berserah diri kepada Allah dengan penuh keyakinan.

Previous Post

Gatut Sunu-Ahmad Baharudin Resmi Ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung Terpilih

Next Post

Sifat Orang Beriman, Pemahaman tentang Rezeki, dan Kewajiban Berusaha

edu-politik

edu-politik

Next Post

Sifat Orang Beriman, Pemahaman tentang Rezeki, dan Kewajiban Berusaha

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya