• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

“Presiden Perintah, Menkeu yang Pusing”: Di Balik Candaan, Ada Seriusnya Fiskal Negara

edu-politik by edu-politik
July 3, 2025
in Berita, Nasional
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 


“Presiden Perintah, Menkeu yang Pusing”: Di Balik Candaan, Ada Seriusnya Fiskal Negara

Oleh Redaksi Edu-Politik.com

“Enaknya jadi Presiden, tinggal perintah. Yang pusing Menteri Keuangan.”
— Presiden Prabowo Subianto, 12 Juni 2025.


Suasana gedung Mahkamah Agung riuh rendah. Bukan karena sidang besar, tapi karena guyonan seorang kepala negara. Dalam acara Pengukuhan Hakim Mahkamah Agung, Presiden Prabowo Subianto melempar candaan yang langsung viral: “Enaknya jadi Presiden, tinggal perintah. Yang pusing Menteri Keuangan.”

Tawa meledak. Tapi di balik tawa itu, tersembunyi realitas berat: tata kelola fiskal negara memang tidak semudah melempar instruksi. Kalimat jenaka itu menyiratkan sebuah potret pemerintahan yang kompleks—di mana visi dan realisasi tak selalu bertemu di satu garis lurus.


Instruksi Presiden, Kalkulasi Menkeu

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo mengungkapkan keinginannya menaikkan gaji para hakim secara signifikan. Bahkan, angkanya disebut bisa mencapai 280%, sebagai bentuk penghargaan terhadap integritas, serta langkah strategis meminimalisir potensi korupsi dalam sistem peradilan.

Namun begitu, Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan tak langsung mengangguk. Seperti biasa, ia memilih berbicara lewat angka.

“Ibu Sri Mulyani sempat bilang bisa dinaikkan sedikit. Saya bilang jangan! Jangan setengah-setengah!” ungkap Prabowo disambut tepuk tangan.

Dalam konteks inilah, muncul candaan “Menkeu yang pusing”—menandakan bahwa di balik visi Presiden, ada pekerjaan rumah besar bagi bendahara negara: menjaga keberlanjutan fiskal, mengatur belanja negara yang sudah kompleks, dan memastikan bahwa setiap keputusan politik tak menggerus stabilitas ekonomi.


Di Antara Fiskal Realistis dan Fiskal Responsif

Pernyataan Prabowo tidak berdiri sendiri. Ia menunjukkan dinamika hubungan antara pemimpin politik dan pemegang kendali fiskal. Di era pemerintahan modern, kepala negara tak lagi hanya simbol kekuasaan, tetapi pengarah kebijakan.

Namun, setiap perintah presiden harus dibingkai oleh kemampuan anggaran. Apalagi saat ruang fiskal negara tengah ketat akibat belanja subsidi, proyek IKN, dan beban utang jatuh tempo tahun anggaran 2025/2026.

Pakar ekonomi fiskal bahkan menyebut dinamika ini sebagai titik temu antara “politik harapan” dan “anggaran kenyataan.”


Sri Mulyani: Bendahara Negara yang Rasional

Sri Mulyani tak memberikan respons emosional. Ia tetap menjalankan fungsinya sebagai pengatur fiskal yang rasional dan berhati-hati. Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan pentingnya menjaga disiplin anggaran, menghindari kebijakan populis yang bisa merusak fondasi ekonomi jangka panjang.

Di banyak negara, ketegangan seperti ini lazim. Presiden Amerika pernah berselisih dengan Menkeu soal debt ceiling. Kanselir Jerman harus berdebat dengan Menteri Keuangan soal belanja sosial. Artinya, dinamika antara Presiden dan Menkeu justru menandakan fungsi check and balance dalam kabinet yang sehat.


Candaan yang Mendidik

Meski kalimat Prabowo bernada santai, isi pesannya sangat edukatif. Bahwa:

  • Presiden menetapkan arah politik (gaji hakim naik),
  • Menteri Keuangan harus menerjemahkannya dalam postur anggaran negara,
  • Semua berjalan dalam satu sistem yang saling menyeimbangkan.

Justru di sinilah pentingnya transparansi fiskal. Masyarakat perlu tahu dari mana uang kenaikan gaji hakim diambil. Apakah mengurangi belanja militer? Apakah menggeser anggaran proyek lain? Ini bukan hanya soal bisa atau tidak, tapi soal prioritas dan keberlanjutan fiskal negara.


Epilog: Antara Visi dan Perhitungan

Candaan Presiden Prabowo menyentuh satu hal penting: menjadi pemimpin adalah soal visi besar. Tapi menjalankan pemerintahan adalah tentang kalkulasi. Dan dalam negara hukum, keduanya harus saling menguatkan, bukan menegasikan.

Dalam demokrasi yang sehat, bukan masalah jika presiden memberi perintah dan menteri keuangan pusing. Yang penting, keduanya duduk bersama, menyatukan logika fiskal dan visi kerakyatan dalam satu keputusan yang adil dan berkelanjutan.


Edu-Politik merekomendasikan:

  • Evaluasi publik atas alokasi belanja negara secara transparan
  • Penguatan literasi fiskal rakyat agar bisa mengawal kebijakan presiden dan DPR
  • Menjaga keseimbangan antara kebijakan populis dan kemampuan anggaran negara

Karena pemimpin boleh bercanda, tapi anggaran negara tak bisa dibohongi.


 

Previous Post

Dibalik Euforia “Tercepat”, Koperasi Merah Putih Harus Kembali ke Akar: Kesejahteraan Rakyat

Next Post

Khofifah Turun ke Nganjuk: Koperasi Sudah Jadi, Rakyat Menanti Isi

edu-politik

edu-politik

Next Post

Khofifah Turun ke Nganjuk: Koperasi Sudah Jadi, Rakyat Menanti Isi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya