Perkembangan Pasar Wates Kabupaten Kediri: Peningkatan PAD dan Tantangan yang Dihadapi
Pasar Wates di Kabupaten Kediri telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan dan revitalisasi pasar ini tidak hanya meningkatkan fasilitas bagi pedagang dan pengunjung, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Peningkatan PAD Tahun 2024
Pada tahun 2024, PAD dari Pasar Wates berhasil melampaui target yang ditetapkan. Meskipun angka pastinya tidak disebutkan dalam sumber yang tersedia, capaian ini menunjukkan efektivitas langkah-langkah pengembangan yang telah dilakukan. Untuk tahun 2025, pemerintah daerah berencana meningkatkan PAD lebih lanjut dengan berbagai strategi pengembangan dan promosi.
Tahap Pembangunan dan Anggaran
Pembangunan Pasar Wates dilakukan dalam dua tahap utama:
- Tahap Pertama (2022): Didanai oleh pemerintah pusat melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp12 miliar.
- Tahap Kedua (2023): Dilanjutkan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kediri tahun 2023. Meskipun jumlah pastinya tidak disebutkan secara eksplisit dalam sumber yang tersedia, total anggaran yang dilaporkan berkisar antara Rp16 miliar hingga Rp17,3 miliar, tergantung pada sumber informasi.
Temuan dan Tindakan Perbaikan
Pada Oktober 2022, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melakukan inspeksi mendadak ke proyek pembangunan Pasar Wates dan menemukan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. Temuan ini menimbulkan kekecewaan mengingat anggaran yang dialokasikan mencapai miliaran rupiah, namun pelaksanaannya tidak memenuhi standar yang diharapkan. Sebagai tindak lanjut, dilakukan perbaikan drainase dan penambahan fasilitas seperti bangku serta lampu estetik di bagian depan pasar. Pasar Wates kini mengusung identitas sebagai pasar tematik budaya dan wisata.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun upaya revitalisasi telah dilakukan, beberapa kritik tetap muncul dari masyarakat dan pengamat. Salah satu perhatian utama adalah terkait dengan efektivitas penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar pasar. Bupati Kediri menekankan pentingnya menjaga area luar pasar tetap steril dari PKL untuk memastikan kenyamanan dan estetika lingkungan pasar.
Ke depan, transparansi dalam pelaksanaan proyek pengembangan Pasar Wates perlu ditingkatkan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut, serta memberikan penjelasan dan rencana tindak lanjut yang konkret untuk memenuhi janji kampanye. Dengan demikian, kepercayaan publik dapat dipulihkan dan potensi Pasar Wates untuk mendongkrak perekonomian lokal dapat direalisasikan secara maksimal.