• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

Pendidikan Gratis di Atas Kertas, Mahal di Lapangan: Wajah Pungutan Sekolah di Nganjuk

edu-politik by edu-politik
July 20, 2025
in Berita, Kabupaten/Kota, Pendidikan
0
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 


🎓 Pendidikan Gratis di Atas Kertas, Mahal di Lapangan: Wajah Pungutan Sekolah di Nganjuk

📍 Oleh: Redaksi Edu-Politik.com
🗓️ Nganjuk, Juli 2025

“Tlaten lan sabar. Nek koe pengen instan, godok mie ae.”
— Pepatah warung kopi, relevan buat pendidikan kita.


🔎 Sekilas Masalah: Ketika Sumbangan Menjadi Kewajiban

Di atas kertas, pendidikan dasar dan menengah di Indonesia disebut “gratis”. Tapi bagi sebagian besar orang tua di Kabupaten Nganjuk, kenyataan di lapangan berbicara sebaliknya.

Alih-alih sumbangan sukarela, muncul kewajiban membayar uang pembangunan, gedung, hingga “amal jariyah” dengan angka yang sudah ditentukan. Beberapa sekolah bahkan diduga mengemas pungutan dalam istilah yang terkesan religius atau progresif. Namun, tetap saja: jika tak membayar, anak tak bisa ikut kegiatan atau dinilai “belum lengkap administrasi”.


🏫 Kasus-Kasus yang Mencuat

1. SMKN 1 Lengkong
Orang tua diminta Rp 1.700.000. Komite sekolah mengaku itu “sumbangan pengembangan”. Namun, sebagian wali murid mempertanyakan: jika sukarela, mengapa jumlahnya sama untuk semua? Tak sedikit yang merasa dipaksa dalam diam.

2. SMKN 1 Tanjunganom
Istilah “iuran amal jariyah” terdengar mulia, tapi nominalnya Rp 125.000/bulan. Ditambah lagi, iuran gedung dan “tabungan sekolah” yang wajib dibayar awal tahun. Tanpa transparansi penggunaan dana, dugaan pungli pun bermunculan.

3. SMA Negeri 1 Ngronggot
Pungutan berjamaah: Rp 1.500.000 untuk gedung, Rp 2.000.000 untuk seragam, dan SPP bulanan. Orang tua yang tak mampu memilih diam, takut anaknya “dipersulit”. Beberapa guru tak nyaman, tapi mengaku hanya menjalankan perintah.

4. SMA Negeri 1 Patianrowo dan Rejoso
Dugaan pungli terjadi lewat pungutan LKS, seragam, hingga “pengembangan investasi sekolah”. Ironisnya, semua dilakukan atas nama komite, padahal peraturan menteri melarang komite jadi “mesin pungli”.


⚖️ Apa Kata Regulasi?

  • Permendikbud No. 75 Tahun 2016: Komite sekolah tidak boleh memungut dana dari peserta didik, kecuali dalam bentuk sumbangan sukarela.
  • PP No. 17 Tahun 2020 Pasal 181A: Sekolah dilarang menjual seragam, LKS, atau pungutan dalam bentuk apa pun tanpa persetujuan tertulis dan dasar hukum yang jelas.
  • UU Tipikor Pasal 12 huruf e: Pungutan liar bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi jika dilakukan oleh pejabat sekolah.

🧩 Sudut Pandang Sekolah: Dilema Anggaran

Beberapa kepala sekolah yang ditemui menolak disebut melakukan pungli. “Kami hanya meneruskan aspirasi komite,” kata salah satu kepala SMKN. Ia berdalih, dana BOS tidak cukup untuk membayar listrik, internet, hingga program keterampilan. “Kalau semua ditanggung negara, ya semestinya didanai penuh,” imbuhnya.

Namun, suara ini tak bisa menjadi pembenar. Karena jika semua pungutan jadi ‘kebiasaan’, maka hak pendidikan yang seharusnya gratis jadi ilusi.


📢 Suara Wali Murid dan Aktivis: ‘Kami Ingin Transparansi’

Wali murid yang kami temui di SMKN 1 Tanjunganom mengatakan:

“Aku siap nyumbang, asal jelas. Ini ora transparan. Lha kok tahu-tahu diminta segini, tanpa rapat, tanpa nota. Iki sekolah opo koperasi?”

LSM Pendidikan Nganjuk Raya bahkan telah melaporkan beberapa sekolah ke Cabang Dinas Pendidikan Jatim. Mereka menilai banyak praktik manipulatif yang melanggar Permendikbud dan berpotensi melanggar hukum pidana.


🌱 Apa Solusinya?

  1. Audit Independen terhadap seluruh iuran berbasis komite.
  2. Transparansi Dana: Laporan bulanan yang bisa diakses wali murid.
  3. Edukasi Publik tentang hak-hak peserta didik dan batasan peran sekolah.
  4. Reformasi Sistemik: Negara harus menyuntik dana memadai, agar sekolah tidak menjadikan orang tua sebagai “ATM tambahan”.

🧭 Pendidikan Itu Investasi, Bukan Beban Tambahan

Pendidikan seharusnya jadi jembatan menuju kemajuan sosial dan ekonomi. Tapi jika aksesnya dibatasi oleh pungutan yang tak jelas, yang kaya akan makin cerdas, yang miskin akan makin tertinggal.

Seorang tukang parkir yang anaknya masuk SMK pernah berkata,

“Mas, aku ikhlas kerja siang malam. Tapi nek kudu bayar Rp 2 juta tanpa ngerti buat opo, rasane kaya dikerjai.”

Semoga pendidikan kita tak jadi dagangan, dan “gotong royong” tak jadi tameng pungli. Karena masa depan bangsa bukan ditentukan oleh jumlah sumbangan, tapi oleh semangat tlaten lan sabar — membangun pelan-pelan, tanpa tipu-tipu.

Dan ingat:
“Nek pengen instant, godok mie ae… Pendidikan butuh proses!”


 

Previous Post

Guncangan Senyap dari Tiris: Mengapa Gempa Probolinggo Harus Membuka Mata Kita

Next Post

Gemerlap Malam, Rinciannya Masuk Akal: Mengulik Biaya Kediri Nite Carnival 2025 dari Sudut Pandang Anggaran Publik

edu-politik

edu-politik

Next Post

Gemerlap Malam, Rinciannya Masuk Akal: Mengulik Biaya Kediri Nite Carnival 2025 dari Sudut Pandang Anggaran Publik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya