• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Mental Trabas: Budaya “Asal Bapak Senang” dan Pembanding antara Jepang vs Indonesia

edu-politik by edu-politik
January 12, 2025
in Pendidikan
0
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pendahuluan

“Trabas” dalam konteks sosial dan budaya di Indonesia sering diidentikkan dengan tindakan menyimpang dari aturan demi mencapai tujuan tertentu dengan cara cepat, meski merugikan orang lain atau melanggar norma. Dalam dunia kerja atau pemerintahan, mental ini sering muncul sebagai “asal bapak senang” (ABS), di mana bawahan memberikan informasi yang menyenangkan atasan, meskipun tidak sesuai kenyataan. Fenomena ini bertolak belakang dengan budaya kerja Jepang yang dikenal dengan kejujuran, tanggung jawab, dan perhatian pada detail.

Mental Trabas dan “Asal Bapak Senang”

Mental trabas muncul dari berbagai faktor, seperti lemahnya penegakan aturan, ketakutan menghadapi otoritas, atau budaya feodalistik yang masih melekat. Dalam budaya ABS:

  1. Ketidakjujuran Sistemik: Informasi disesuaikan dengan ekspektasi atasan untuk menghindari teguran.
  2. Ketakutan Hierarkis: Bawahan cenderung tunduk tanpa memberikan masukan kritis, bahkan jika kebijakan yang diambil keliru.
  3. Pragmatisme yang Keliru: Fokus pada hasil instan tanpa memperhatikan proses atau dampaknya.

Contoh Kasus di Indonesia
Dalam proyek pembangunan, misalnya, sering terjadi pelaporan progres yang dilebih-lebihkan untuk memenuhi target waktu demi menyenangkan atasan, meski kualitas proyek diabaikan. Hal ini tidak hanya membahayakan keselamatan publik tetapi juga merugikan negara.

Budaya Jepang: Kejujuran dan Kualitas di Atas Segalanya

Budaya kerja Jepang, sebaliknya, menekankan prinsip kaizen (perbaikan terus-menerus) dan wa (harmoni). Dalam konteks organisasi:

  1. Transparansi Informasi: Atasan dihormati, tetapi bawahan tidak segan memberikan masukan kritis untuk perbaikan.
  2. Tanggung Jawab Pribadi dan Kolektif: Kesalahan dilihat sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya individu tertentu.
  3. Orientasi Kualitas: Setiap detail pekerjaan diperhatikan dengan cermat, bahkan jika itu memperlambat proses.

Contoh Budaya Jepang
Ketika terjadi insiden kereta cepat Shinkansen mengalami keterlambatan beberapa detik, pihak operator memberikan permohonan maaf secara terbuka, menunjukkan tanggung jawab tinggi. Hal ini mencerminkan komitmen terhadap akurasi dan penghormatan terhadap pengguna jasa.

Perbandingan Indonesia dan Jepang

Aspek Indonesia (ABS) Jepang
Pengambilan Keputusan Berdasarkan kehendak atasan tanpa kritik Berdasarkan musyawarah dan masukan data
Respons terhadap Masalah Cenderung menutupi atau mencari kambing hitam Mencari solusi bersama, transparan
Kualitas Kerja Fokus pada kecepatan, sering mengabaikan kualitas Fokus pada kualitas meski memakan waktu
Hubungan Atasan-Bawahan Hierarkis, dominasi atasan Harmonis, keterbukaan dalam diskusi

Mengatasi Mental Trabas di Indonesia

Untuk mengurangi budaya ABS dan mental trabas, langkah-langkah berikut dapat diterapkan:

  1. Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan integritas sejak dini.
  2. Reformasi Sistemik: Membuat mekanisme pengawasan yang ketat dan memberi ruang untuk kritik konstruktif.
  3. Pemberdayaan Bawahan: Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung diskusi terbuka tanpa rasa takut.
  4. Kepemimpinan yang Inspiratif: Pemimpin harus menjadi teladan dalam transparansi dan tanggung jawab.

Kesimpulan

Mental trabas dan budaya “asal bapak senang” mencerminkan kelemahan dalam sistem sosial dan budaya kerja yang lebih mementingkan hierarki dibandingkan substansi. Jepang, dengan budayanya yang mengutamakan kejujuran dan kualitas, menawarkan pelajaran penting bagi Indonesia untuk membangun masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan berintegritas. Dengan reformasi budaya dan sistem yang tepat, Indonesia dapat mengubah mental trabas menjadi budaya kerja yang berfokus pada kebenaran dan kualitas.

Previous Post

Kisah Sukses Khoirul Anas: Pemuda Malang Raih Rp1 Miliar di Usia 21 Tahun

Next Post

“Follow Your Passion”: Antara Budaya, Logika, dan Perspektif Agama

edu-politik

edu-politik

Next Post

"Follow Your Passion": Antara Budaya, Logika, dan Perspektif Agama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya