Kediri Urban Job Fair 2025: Antrean CV Mengular, Lowongan Melimpah, Kantong Masih Pas-pasan
Kediri – Udara lantai empat Gedung IIK Bhakta Wiyata mendadak terasa seperti jalur pendakian menuju puncak karier. Ribuan pencari kerja, dengan map biru, CV berlapis plastik, dan mimpi yang dibungkus jas formal pinjaman, memadati Kediri Urban Job Fair 2025. Bahkan AC pun tampaknya menyerah menghadapi semangat para pencari nafkah.
“Katanya ada 4.500 lowongan, Mbak,” ujar seorang pengunjung sambil mengipas-ngipas CV-nya, “Tapi saingannya kayak antre sembako gratis.”
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, secara resmi membuka ajang yang diikuti lebih dari 50 perusahaan, menurut versi pamflet resmi. Namun, suara-suara liar di antara para peserta menyebut jumlahnya bisa mencapai 70, entah itu perusahaan atau booth penjual kopi susu sachet.
Kediri, Kota Peluang (dan Peluh)
Job fair ini ibarat pasar malam tanpa wahana—penuh harapan, penuh kerumunan, tapi belum tentu pulang bawa hadiah. Dari perusahaan lokal, nasional, hingga internasional (yang booth-nya kadang cuma meja lipat dengan satu banner), semuanya hadir, lengkap dengan senyum HRD yang menilai CV seperti juri MasterChef.
“Gaji bisa dinegosiasi, asal kamu siap ‘belajar’ dulu 6 bulan,” kata seorang petugas booth dengan senyum misterius. Tentu saja, kata “belajar” di dunia kerja modern seringkali punya makna tersembunyi: bekerja gratis tapi tetap bersyukur.
Job Fair, Harapan Fair?
Kediri Urban Job Fair memang tak bisa menjanjikan semua pulang bawa kerja. Tapi minimal, mereka pulang bawa pengalaman antre, wawancara dadakan, dan brosur pelatihan bahasa Inggris.
Dan kalaupun belum dapat kerja, paling tidak mereka tahu: bukan mereka saja yang nganggur. Solidaritas pencari kerja tetap utuh.
Di tengah suhu pasca-pilkada yang mulai adem, Pemerintah Kota Kediri menyuguhkan sajian non-politis nan menyejukkan: job fair penuh harapan, CV, dan keringat. Sebuah bentuk kepedulian konkret yang… ya, paling tidak bisa dijadikan bahan postingan Instagram: “Datang ke Job Fair biar dikira sibuk cari kerja.”
Penulis: Tim Edu-Satire