• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Gaya Hidup Negatif Dapat Pengaruhi Fungsi Otak dan Mempercepat Penurunan Kognitif, Menurut Pakar

edu-politik by edu-politik
January 18, 2025
in Uncategorized
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gaya Hidup Negatif Dapat Pengaruhi Fungsi Otak dan Mempercepat Penurunan Kognitif, Menurut Pakar

Oleh Salim
Jakarta, 19 Januari 2025

Penurunan fungsi otak dan penurunan kognitif bukanlah masalah yang hanya dialami oleh orang tua saja. Menurut pakar neurologi, perubahan gaya hidup yang buruk dan kebiasaan negatif sejak usia muda dapat mempercepat terjadinya gangguan kognitif yang berdampak pada kemampuan berpikir, memori, dan pengambilan keputusan. Penurunan kognitif, yang sering dianggap sebagai bagian dari penuaan normal, sebenarnya dapat diperlambat atau bahkan dicegah dengan pola hidup yang sehat.

Gaya Hidup Tidak Sehat dan Dampaknya pada Otak

Dr. Siti Arini, seorang ahli neurologi dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres berkepanjangan, dapat merusak fungsi otak. “Fungsi otak sangat dipengaruhi oleh pola makan yang kita konsumsi sehari-hari. Diet tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan kimia di otak, yang pada akhirnya mempengaruhi daya ingat dan kemampuan kognitif,” jelas Dr. Arini.

Salah satu kebiasaan yang paling merusak adalah konsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori namun rendah gizi. Makanan seperti ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis, menyebabkan peningkatan inflamasi dalam tubuh, dan berisiko meningkatkan terjadinya gangguan kognitif seperti demensia.

Kurangnya Aktivitas Fisik: Risiko Serius untuk Otak

Selain pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor risiko utama dalam penurunan fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang jarang berolahraga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer dan demensia dibandingkan mereka yang rutin melakukan aktivitas fisik.

“Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, yang penting untuk kesehatan neuron dan memori. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan otak kurang mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi kognitif yang optimal,” kata Dr. Arini.

Aktivitas fisik juga dikenal dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, dua faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja otak.

Stres Berkepanjangan: Musuh Utama Kesehatan Otak

Stres berkepanjangan dapat merusak struktur otak, terutama area yang berhubungan dengan memori dan pengambilan keputusan. Kortisol, hormon yang diproduksi tubuh saat stres, dalam jumlah berlebih dapat merusak neuron di otak, khususnya di hippocampus, bagian otak yang penting untuk pembelajaran dan ingatan.

“Penyakit seperti gangguan kecemasan dan depresi yang terjadi karena stres kronis dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam berfungsi dengan baik. Stres juga menghambat neuroplastisitas, kemampuan otak untuk membentuk dan memperbaiki hubungan antar neuron,” ungkap Dr. Arini.

Dampak Kebiasaan Buruk Lainnya

Kebiasaan negatif lainnya yang dapat mempengaruhi fungsi otak adalah kurang tidur, konsumsi alkohol berlebihan, dan merokok. Kurang tidur mengganggu proses konsolidasi memori, sehingga kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi menjadi lebih sulit. Sementara itu, alkohol dan merokok menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, mempercepat kerusakan sel otak dan meningkatkan risiko gangguan kognitif.

Langkah Preventif untuk Menjaga Kesehatan Otak

Pakar kesehatan mengingatkan pentingnya menjalani gaya hidup sehat untuk menjaga fungsi otak. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi otak dari penurunan kognitif antara lain:

  1. Menerapkan pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi tinggi seperti sayur, buah, ikan, dan kacang-kacangan yang kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3.
  2. Rutin berolahraga: Aktivitas fisik yang cukup, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, dapat meningkatkan kesehatan otak dan memperlambat penurunan kognitif.
  3. Manajemen stres: Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, dan yoga dapat membantu menjaga kesehatan otak.
  4. Tidur yang cukup: Tidur yang berkualitas penting untuk otak agar dapat melakukan proses restorasi dan memperkuat memori.
  5. Hindari kebiasaan merusak: Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok dapat membantu mencegah kerusakan pada otak.

Kesimpulan: Menjaga Otak Sejak Dini

Menurut Dr. Arini, menjaga kesehatan otak sejak dini adalah langkah terbaik untuk mencegah penurunan kognitif di usia tua. Kebiasaan buruk yang tidak ditangani sejak awal dapat berujung pada masalah yang lebih serius di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan otak agar kualitas hidup tetap terjaga.

“Dengan gaya hidup yang sehat, kita tidak hanya menjaga tubuh, tetapi juga otak kita untuk tetap berfungsi optimal sepanjang hidup,” kata Dr. Arini mengakhiri wawancaranya.

Data Kesehatan Terkait

Menurut data dari World Health Organization (WHO), penyakit Alzheimer dan demensia menjadi penyebab utama penurunan kognitif di seluruh dunia, dengan lebih dari 50 juta orang yang terdampak. Diperkirakan angka ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi dunia. Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 1,5 juta orang mengalami gangguan kognitif pada tahun 2023, angka yang diperkirakan akan terus bertambah.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gaya hidup yang mempengaruhi otak, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik untuk menghindari penurunan kognitif yang tidak diinginkan.

Previous Post

Dari Tukang Cuci Motor hingga Pengusaha Sukses dengan Bisnis Beragam: Kisah Perjuangan Dedi Santosa

Next Post

Saifullah, Peternak Inspiratif di Kediri: Menyembuhkan Sapi Terkait PMK dengan Ramuan Herbal

edu-politik

edu-politik

Next Post

Saifullah, Peternak Inspiratif di Kediri: Menyembuhkan Sapi Terkait PMK dengan Ramuan Herbal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya