Dana Naik, Rakyat Harapan Baru
Dana Naik, Rakyat Butuh Bukti
Oleh Redaksi Edu-Politik.com
Anggaran Naik—Pelayanan Harus Lebih Baik
Namun, niat baik ini masih harus diuji di lapangan. Khusus untuk wilayah pelosok seperti Desa Podosan dan Karangsari, akses ke puskesmas pasti jadi tolok ukur. Begitu juga kualitas guru, listrik PLN di ujung kampung, dan lapangan olahraga desa—akan terasa nyata bagi anak-anak yang ingin berlari dan belajar.
Optimis Tapi Waspada
Warga menyambut positif kabar adanya peningkatan anggaran. Tetapi mereka tetap menjaga harapan realistis. Seperti dituturkan oleh bapak Slamet, ketua RT di Kecamatan Ngancar:
“Ya bagus kalau dana bertambah. Tapi yang kami butuhkan cuma satu—jalan yang bisa dilewati ambulans kalau ada sakit. Itu yang buat kami lega.”
Anggaran 2,5 % itu murni tambahan—tapi untuk desa, tambahan Rp 50 miliar bisa berubah wajah jika dialokasikan tepat.
Rekomendasi: Dana Naik, Publik Harus Tau
Agar perubahan APBD ini benar-benar bermakna, edukasi dan transparansi publik sangat penting:
- Publikasi Rinci: Tetapkan daftar kegiatan desa dan perkiraan biaya—disampaikan melalui media desa, baliho, atau group WhatsApp RT.
- Musrenbang Mini: Fasilitasi forum warga di desa agar mereka tahu juga aspirasi dana perubahan dan ikut memantau.
- Pantau Kinerja: Buat dashboard publik di website Pemkab yang menampilkan realisasi dan progres kegiatan.
Epilog: Bila Angka Jadi Puasa, Pelayanan Jadi Pesta
Perubahan APBD adalah momentum. Anggaran naik bukan tujuan, tapi awal dari harapan baru. Tiga bulan lalu, pelayanan masih standar. Dengan tambahan anggaran ini, desa-desa bisa merasakan perubahan.
Hanya saja, darah kebijakan tidak bisa berhenti di atas kertas. Keputusan pemerintah harus mengalir ke sawah, sekolah, dan klinik desa. Bila tidak, rakyat tak memerlukan “APBD besar” — mereka butuh pelayanan besar.
🔎 penting:
- Pelibatan warga dalam pengawasan anggaran
- Pelaporan berkala realisasi per desa
- Evaluasi dampak tiap trimester—apakah fasilitas desa benar-benar membaik?
Karena peningkatan anggaran bukan akhir cerita—ia harus jadi awal pesta perubahan bagi rakyat.