Coding dan AI Masuk Sekolah: Langkah Strategis Menuju Pendidikan Masa Depan
Jakarta, 9 Juni 2025 — Di tengah laju revolusi digital yang kian pesat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil langkah visioner. Menteri Abdul Mu’ti mengumumkan bahwa pemerintah telah menyelesaikan kajian ilmiah terkait penerapan mata pelajaran coding dan artificial intelligence (AI) di sekolah-sekolah.
“Penerapan coding dan AI akan mulai dilakukan pada tahun ajaran 2025/2026 sebagai mata pelajaran pilihan,” ungkap Abdul Mu’ti dalam konferensi persnya. Menurutnya, keputusan ini bukanlah langkah instan, melainkan hasil dari serangkaian proses akademik dan dialog publik yang matang. Naskah akademik telah disusun, dan berbagai masukan dari pemangku kepentingan pendidikan telah dihimpun.
Langkah ini menjadi salah satu bagian dari strategi pendidikan jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan era digital. Coding dan AI bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang logika berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas — kompetensi yang dibutuhkan di hampir semua lini kehidupan masa depan.
Tak hanya pada tataran kebijakan, Kemendikdasmen juga telah mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjalankan kebijakan ini. Ribuan guru dari berbagai daerah telah mendapatkan pelatihan khusus agar siap menjadi pengajar coding dan AI di sekolah-sekolah.
Menjawab Tantangan Zaman
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari banyak pihak. Para pendidik dan pemerhati teknologi menilai kebijakan ini sebagai terobosan yang patut diapresiasi. “Ini langkah tepat untuk membawa dunia pendidikan kita lebih relevan dengan zaman,” ujar Dini Larasati, pakar teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.
Namun demikian, implementasi di lapangan tentu tidak lepas dari tantangan. Infrastruktur sekolah, kesiapan guru, hingga kurikulum yang adaptif menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Karena itulah Kemendikdasmen menjadikan coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan di tahap awal, sambil terus mengevaluasi efektivitas pelaksanaannya.
Membangun Masa Depan dari Ruang Kelas
Di sebuah SMP di Yogyakarta, Rian, seorang guru TIK, mengaku antusias menyambut program ini. “Kami sudah ikut pelatihan coding dari kementerian. Anak-anak pasti senang karena mereka sudah sangat akrab dengan dunia digital,” katanya. Ia yakin, jika diterapkan dengan pendekatan yang menyenangkan dan praktis, pelajaran coding dan AI bisa menjadi favorit baru di sekolah.
Langkah Kemendikdasmen ini menjadi sinyal kuat bahwa masa depan pendidikan Indonesia tidak tinggal diam menghadapi perubahan. Dengan memasukkan coding dan AI ke ruang kelas, Indonesia sedang menyiapkan generasi yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap mencipta.