• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

Antara Angkringan, Anak di Bawah Umur, dan Etika Publik: Satpol PP Razia SLG Kediri, Rakyat Dapat Apa?

edu-politik by edu-politik
July 4, 2025
in Berita, Kabupaten/Kota
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Antara Angkringan, Anak di Bawah Umur, dan Etika Publik: Satpol PP Razia SLG Kediri, Rakyat Dapat Apa?


Oleh: Redaksi Edu-Politik.com

Kediri – Angkringan, warung tenda rakyat yang biasanya jadi tempat ngobrol santai sambil menyeruput kopi atau teh panas, mendadak menjadi pusat perhatian publik. Bukan karena menu nasi kucingnya, melainkan karena temuan yang mengejutkan saat razia Satpol PP Kabupaten Kediri di area Simpang Lima Gumul (SLG) pada Rabu malam, 2 Juli 2025.

Dalam razia itu, petugas mendapati belasan pramusaji menggunakan pakaian minim, dan lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa di antaranya masih di bawah umur. Sontak, wajah SLG yang semula hanya dikenal sebagai tempat wisata malam berubah menjadi simbol ironi antara hiburan rakyat dan pelanggaran nilai sosial.


Razia atau Refleksi Sosial?

“Ini bukan semata razia,” kata seorang pejabat Satpol PP kepada wartawan. “Kami menjalankan tugas menjaga ketertiban umum dan moralitas.”

Namun publik bertanya: mengapa fenomena ini bisa berulang? Apakah ini hanya masalah “pakaian tidak pantas”, atau ada akar struktural yang lebih dalam?


Anak di Bawah Umur: Dipakai, Ditinggalkan

Menurut laporan Radar Kediri dan investigasi lokal, sebagian pramusaji yang diamankan ternyata berusia belum genap 18 tahun. Mereka bekerja demi menghidupi diri sendiri, bahkan keluarga. Ada yang masih SMP, ada pula yang putus sekolah sejak pandemi.

Dibawa ke kantor Satpol PP, mereka menjalani asesmen psikologis oleh Dinas Perlindungan Anak. Namun, sejumlah aktivis menilai langkah itu belum cukup.

“Jika terbukti mereka dipekerjakan oleh pengusaha angkringan dengan jam malam dan pakaian provokatif, ini bukan hanya pelanggaran etika—tetapi juga pelanggaran hukum ketenagakerjaan dan perlindungan anak,” tegas LSM Gerak Indonesia.


Konsumen Tenang, Negara Goyang?

Yang ironis, pengunjung angkringan SLG tampaknya terbiasa. “Kami hanya ingin tempat nongkrong yang nyaman,” ujar salah satu pemuda, yang justru memprotes “keributan” razia.

Fenomena ini menunjukkan adanya normalisasi komersialisasi tubuh dan pekerja di bawah umur, yang diterima sebagian masyarakat sebagai ‘hiburan murah meriah’. Negara hadir, tetapi terlambat.


Edu-Politik: Apa yang Bisa Dipelajari?

  1. Kebijakan Publik Lemah
    Regulasi perda tentang usaha malam dan pekerja usia anak ternyata tidak ditegakkan secara preventif. Razia menjadi solusi tambal sulam, bukan sistemik.
  2. Ketimpangan Ekonomi Menyumbang Eksploitasi
    Pramusaji di bawah umur bekerja bukan karena ingin, tapi karena perlu. Ini tanda bahwa kemiskinan struktural masih menjadi akar eksploitasi anak.
  3. Tanggung Jawab Kolektif
    Bukan hanya Satpol PP atau dinas sosial yang bertanggung jawab. Masyarakat, pemilik usaha, dan pemerintah desa harus terlibat dalam menciptakan ruang ekonomi yang layak bagi remaja.

Rakyat Dapat Apa?

Jika setiap pelanggaran moralitas hanya dijawab dengan razia, tanpa disertai perbaikan sistem pendidikan, ekonomi, dan perlindungan sosial, maka rakyat tidak mendapat apa-apa—selain tontonan viral dan satu malam ketertiban semu.


Dari Angkringan Menuju Kesadaran

Angkringan seharusnya jadi ruang hangat rakyat, bukan tempat menyembunyikan ketimpangan sosial. SLG bukan panggung sinetron realitas yang terus berulang dengan aktor-aktor baru: remaja miskin, aparat tegas, pengunjung pasif.

Sudah saatnya kita tanya:
Bukan hanya siapa yang ditertibkan, tapi siapa yang harusnya lebih dulu dibina—dan bagaimana negara membalas kerja keras rakyat kecil tanpa eksploitasi.


🟨 Edu-Politik.com mengajak pembaca untuk tidak sekadar membaca, tapi berpikir: apakah razia cukup untuk mengatasi kompleksitas masalah sosial kita?

Previous Post

Dari Tengah Kebun Menuju FKG UGM: Langkah Kecil Sahida yang Menggetarkan Bangsa

Next Post

Tebu Manis, Hidup Pahit: Ironi Petani Tebu Kediri dalam Bayang-bayang Harga dan Waktu

edu-politik

edu-politik

Next Post

Tebu Manis, Hidup Pahit: Ironi Petani Tebu Kediri dalam Bayang-bayang Harga dan Waktu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya