Banjir Kembali Melanda Desa Tiron, Kediri: Warga Pertanyakan Solusi Jangka Panjang
Kediri, 11 Januari 2025 – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kediri selama lebih dari dua jam pada Sabtu malam menyebabkan Sungai Tiron meluap, mengakibatkan banjir besar di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Air setinggi dua meter merendam puluhan rumah warga, membuat banyak orang terpaksa mengungsi dan kembali menghadapi ketidakpastian akibat bencana tahunan ini.
Bencana Berulang yang Merugikan Warga
Menurut laporan warga, sedikitnya 18 rumah di RT 07 RW 02 terendam air, dengan lima rumah mengalami kerusakan berat. Sejumlah kendaraan bermotor dan perabot rumah tangga juga terendam, menyebabkan kerugian material yang cukup signifikan.
“Ini sudah sering terjadi, dan kami selalu jadi korban. Barang-barang rusak, rumah kami kemasukan lumpur, dan belum ada solusi yang benar-benar bisa mencegah banjir seperti ini,” ujar Sutrisno (48), salah satu warga terdampak.
Meski tidak ada korban jiwa, dampak psikologis dan ekonomi yang dirasakan warga cukup besar. Banyak yang harus membersihkan rumah dari lumpur dan memperbaiki barang-barang yang rusak setelah air surut.
Apa Penyebabnya?
Sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebab banjir di Desa Tiron, termasuk:
- Curah Hujan Tinggi: Hujan deras dalam waktu singkat meningkatkan debit air sungai secara drastis.
- Sungai yang Dangkal: Sungai Tiron yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi tidak mampu menampung volume air yang besar.
- Sampah yang Menyumbat Dam Dau: Warga dan pemerintah setempat mengonfirmasi adanya penyumbatan aliran sungai akibat sampah, yang memperparah kondisi banjir.
Tanggapan Pemerintah: Bantuan dan Evaluasi
Sebagai respons awal, DPRD Kabupaten Kediri segera menyalurkan bantuan kepada korban banjir. Murdi Hantoro, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp500.000 untuk setiap warga terdampak. Selain itu, pemerintah daerah berjanji akan mengevaluasi kondisi Dam Dau, yang diduga menjadi salah satu penyebab utama banjir akibat tumpukan sampah.
“Kami sudah menyalurkan bantuan dan akan meninjau kondisi aliran sungai serta mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terus berulang,” kata Murdi Hantoro.
Kekhawatiran Warga: Sampai Kapan Harus Menghadapi Ini?
Banjir yang terus terjadi di Desa Tiron menimbulkan pertanyaan besar di kalangan warga: Sampai kapan mereka harus menghadapi bencana ini tanpa solusi konkret?
Warga berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan pasca-banjir, tetapi juga melakukan tindakan pencegahan yang lebih nyata. Perbaikan infrastruktur, normalisasi sungai, dan pengelolaan sampah yang lebih baik menjadi harapan utama masyarakat.
“Setiap tahun kami mendengar janji akan ada perbaikan, tetapi banjir tetap terjadi. Kami ingin ada tindakan nyata, bukan hanya bantuan sesaat,” kata Sri Wahyuni (39), ibu rumah tangga yang rumahnya terendam banjir.
Solusi Jangka Panjang yang Diharapkan
Pemerintah Kabupaten Kediri dan pihak terkait perlu mengambil langkah konkret untuk menangani banjir berulang ini, seperti:
- Normalisasi Sungai – Pengangkatan sedimentasi untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung air hujan.
- Perbaikan Drainase – Membangun sistem drainase yang lebih efektif agar air dapat mengalir dengan lancar.
- Peningkatan Pengelolaan Sampah – Mendorong kesadaran warga dalam menjaga kebersihan sungai dan mencegah penyumbatan aliran air.
- Pembangunan Tanggul atau Embung – Untuk menahan air saat hujan deras dan mengurangi risiko meluapnya Sungai Tiron.
Banjir di Desa Tiron bukan hanya sekadar bencana tahunan, tetapi juga ujian bagi pemerintah daerah dalam menunjukkan komitmen mereka terhadap mitigasi bencana. Masyarakat menunggu solusi konkret, agar tahun depan mereka tidak lagi harus menghadapi masalah yang sama.