• Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
edupolitik
Advertisement
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis
No Result
View All Result
edupolitik
No Result
View All Result
Home Berita

“Miskin Tapi Tak Terdaftar”: Ketika Bansos Jadi Soal Siapa yang Dekat, Bukan Siapa yang Butuh

edu-politik by edu-politik
July 26, 2025
in Berita, Kabupaten/Kota
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 


🎯 “Miskin Tapi Tak Terdaftar”: Ketika Bansos Jadi Soal Siapa yang Dekat, Bukan Siapa yang Butuh

Kediri — Di sebuah gang sempit di pinggiran Kota Kediri, Sumarni (62), seorang janda buruh tani, menatap kosong layar televisi tua yang lebih sering mati karena tagihan listrik menunggak. Di tangannya, selembar surat permohonan bansos yang tak pernah direspons. Bagi Sumarni, kemiskinan bukan sekadar soal penghasilan, tapi soal tak dianggap oleh sistem yang seharusnya melindunginya.

Ia tinggal di rumah berdinding anyaman bambu, mengurus dua cucunya yang ditinggal ibunya merantau tanpa kabar. Tapi namanya tak pernah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), padahal sudah lima kali mengajukan.

“Katanya dataku nggak lengkap. Tapi orang di ujung gang yang punya dua motor malah dapat bansos tiap bulan,” ujar Sumarni lirih.

💸 Siapa yang Menentukan Siapa yang Miskin?

Kisah Sumarni bukan satu-satunya. Di banyak titik di Kediri dan daerah lain, perdebatan tentang siapa yang layak menerima bantuan sosial (bansos) terus menyala. Ironisnya, di tengah jargon “data sudah diperbarui”, warga yang paling membutuhkan justru tercecer. Yang muncul di daftar penerima sering kali justru mereka yang lebih “dekat” — secara sosial, politis, atau administratif.

Menurut investigasi Radar Kediri dan pantauan Ombudsman, pemutakhiran DTKS memang dilakukan secara berkala, tetapi proses verifikasi di tingkat RT/RW hingga kelurahan masih menyisakan ruang abu-abu:

  • Penilaian subjektif
  • Kurangnya sosialisasi
  • Minimnya pelibatan masyarakat
  • Dan yang paling krusial: tidak ada transparansi atas siapa yang menghapus atau mencoret nama warga dari daftar.

“Dulu saya pernah terdaftar, tapi tiba-tiba dicoret. Saya tanya ke RT, katanya diganti yang lebih butuh. Tapi saya nganggur dan tinggal sendiri,” keluh Sabar (51), warga Kecamatan Pesantren.


📊 Data Tak Sinkron, Rakyat Jadi Korban

Padahal, menurut Permensos No. 3 Tahun 2021, proses pemutakhiran DTKS harus melibatkan partisipasi warga, verifikasi faktual, dan sistem terbuka untuk koreksi data. Namun realitas di lapangan menunjukkan:

  • Banyak warga tidak tahu hak koreksi data
  • Akses ke sistem digital (Cek Bansos, aplikasi SIKS-NG) sangat terbatas, terutama bagi lansia dan warga tanpa gadget
  • Petugas verifikasi di lapangan terbatas dan overload

Hasilnya, kesalahan inclusion (yang tidak berhak tapi menerima) dan exclusion (yang berhak tapi tidak terdata) tetap tinggi. Bahkan data dari TNP2K (2023) menyebutkan bahwa sekitar 34% data penerima bansos nasional tidak tepat sasaran.


🧨 Ketika Kedekatan Lebih Penting dari Keadaan

Di beberapa desa di Kediri, warga menyebut bahwa bansos kerap “diarahkan” untuk warga tertentu menjelang pemilu atau karena kedekatan dengan aparatur desa. Bahkan ada temuan bahwa pengurus RT bisa memblokir atau menunda pengajuan warga hanya karena beda pilihan politik atau karena berani bertanya.

“Saya dianggap cerewet karena pernah protes. Akhirnya dibilang ‘udah, jangan harap dapat bantuan lagi’,” ujar Suwarno (47), seorang buruh harian.


📢 Catatan:

✅ Bansos bukan belas kasihan, tapi hak konstitusional.
✅ Kriteria miskin tidak bisa ditentukan dari kacamata RT yang subjektif atau karena motor hasil kredit 5 tahun lalu.
✅ Jika data terus salah dan masyarakat tidak bisa memverifikasi atau menyanggahnya, maka yang terjadi adalah sistem bantuan yang anti-keadilan dan pro-kedekatan.
✅ Koreksi data seharusnya menjadi proses warga, bukan sekadar klik oleh operator di balik meja.


🔚 Siapa yang Akan Mencatat yang Tak Terdata?

Sumarni, Sabar, dan ribuan lainnya adalah wajah-wajah tak terlihat dari statistik bantuan pemerintah. Mereka miskin, tapi tak dianggap miskin. Mereka lapar, tapi tak cukup “terlihat” untuk dibantu. Mereka hidup, tapi di luar radar bansos.

“Kalau bukan kami yang bicara, siapa lagi? Tapi kalau sudah bicara, malah dibilang bikin keributan,” tutup Sumarni.


Reporter: Tim Investigasi Edu-Politik.com

Previous Post

Mardi Waluyo Dibedah Total: Saat Rumah Sakit Milik Rakyat Kehilangan Kepercayaan Pasien

Next Post

Rp 20 Ribu Sehari: Ketika Standar Kemiskinan pun Dikorupsi

edu-politik

edu-politik

Next Post

Rp 20 Ribu Sehari: Ketika Standar Kemiskinan pun Dikorupsi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

May 4, 2025
Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

February 20, 2025
Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

January 10, 2025
SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

February 5, 2025

Cara menghubungi pihak yang berwenang jika terjadi pungli di sekolah

4

Peran pemerintah daerah dalam memelihara kelestarian sumber air

4

Pendidikan Politik Indonesia yang Mencerahkan

0

Peran Pendidikan politik di Indonesia

0
Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025

KEHENDAK RAKYAT DI ATAS HUKUM: Pati Memanas di Tengah Teriakan “Turunkan Bupati!”

August 12, 2025
Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

Awali Pekan dengan Semangat — Kapolres Kediri Dorong Kedisiplinan dan Profesionalisme Personel

August 12, 2025

Popular Stories

  • Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    Gebyar Jaranan Nganjuk 2025: Merayakan Budaya Lokal dalam Parade Hari Jadi ke-1088

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemimpinan Marhaen Djumadi: Merangkul Semua Elemen Masyarakat Nganjuk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vinanda Prameswati dan KH Qowimmudin Thoha Resmi Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah 1 Nganjuk Gelar Workshop P5: Wujudkan Pelajar Berkarakter Pancasila dan Siap Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahal dan Tipis: Polemik Seragam di SMKN 1 Nganjuk, Antara Suara Wali Murid dan Tanggapan Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
edupolitik

Portal berita terpercaya dan akurat

Follow Us

Menus

  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

Recent News

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

Penjaga Republik: Saat Demokrasi Diuji, Siapa yang Berdiri di Garis Depan?

August 21, 2025
Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

Anggaran Makan Bergizi Rp 335 Triliun: Jangan-Jangan yang Bergizi Justru Kursi Pejabat?

August 20, 2025
  • Beranda
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi
  • Berita
  • Desa
  • Kabupaten/kota
  • Provinsi
  • Nasional
  • Partai
  • Pendidikan
  • Karir
  • PEMILU/PILKADA
  • DATA
  • Konsultasi Hukum Gratis

© 2024 EduPolitik - Portal Berita Terpercaya