đź’Ľ Tiga Kades dan Kursi Panas Perangkat Desa: Musim Rekrutmen atau Musim Dagang?
KEDIRI — Di tanah subur nan penuh semangat gotong royong, tiga kepala desa akhirnya dipanen… bukan karena keberhasilan program desa wisata, tapi karena diduga “bermain harga” dalam ajang pengisian perangkat desa. Polisi menyebutnya rekayasa, warga menyebutnya dagelan tahunan, dan netizen menyebutnya: “SK by Transfer.”
Tak tanggung-tanggung, Polda Jatim menabuh genderang penegakan hukum dengan menetapkan 3 Kepala Desa di Kabupaten Kediri sebagai tersangka. Mereka adalah:
- IJ dari Kalirong,
- SU dari Mangunrejo,
- Da dari Pojok.
Ketiganya diduga terlibat dalam proses pengisian perangkat desa yang tak hanya “terstruktur dan sistematis,” tapi juga sangat ekonomis. Menurut kabar burung—dan juga SP2HP dari kepolisian—proses seleksi ini lebih mirip lelang sunyi ketimbang uji kompetensi.
“Bukan soal siapa yang pintar, tapi siapa yang transfer lebih lancar,” keluh seorang warga yang anaknya gagal jadi sekretaris desa meski ranking 1.
🎠Panggung Desa, Drama Lama
Dalam sinetron tahunan bertema rekrutmen perangkat, skenarionya nyaris tak berubah:
- Ada formasi kosong.
- Ada pengumuman.
- Ada harapan warga.
- Lalu… ada transaksi.
Kursi kepala dusun yang seharusnya jadi ladang pengabdian, perlahan bergeser jadi ladang investasi. Harga kursi? Relatif. Ada yang katanya Rp100 juta satu jabatan. Bisa dicicil kok, asal kuat menahan malu.
📜 Ketika UU dan Etika Duduk di Kursi Belakang
Padahal jelas, dalam regulasi:
- Perangkat desa dipilih melalui seleksi terbuka.
- Harus ada uji kompetensi & objektivitas.
- Tidak boleh ada konflik kepentingan.
Tapi rupanya, UU kadang kalah wibawa dibanding “surat rekomendasi dari pejabat sebelah.”
đź§ Bupati Bicara, Netizen Bertanya
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyatakan akan menghormati proses hukum. Ia juga memastikan pelayanan desa tetap jalan.
Namun, warganet berkomentar:
“Pelayanan jalan, tapi jalan menuju keadilan yang macet, Pak…”
Di sisi lain, Forum Peserta Ujian Perangkat Desa (FPUPPD) justru mendesak agar penegakan hukum ini tak berhenti di tiga nama saja. Mereka curiga, masih banyak “pemain bayangan” yang belum tersentuh hukum. Mungkin perlu satgas, atau reality show “Indonesia Mencari Perangkat.”
đź§ľ Akhir Kata, Tapi Belum Tamat
Kasus ini belum tamat. Tapi seperti banyak cerita hukum di negeri ini, yang duduk di kursi empuk sering lebih nyaman daripada yang duduk di ruang tunggu keadilan. Untungnya, kali ini publik mulai mencatat, memantau, dan—syukur-syukur—mengawasi.
Karena jabatan publik bukan hasil negosiasi diam-diam, tapi amanah dari suara rakyat yang seharusnya jernih, bukan jernih karena sudah dicuci.
📌 Edu-Politik.com – Mendidik Nalar, Menyentil Kuasa
#KadesTersangka
#PerangkatDesa
#RekrutmenTanpaEtika
#DagelanDesa
#SatirePolitik
#EduPolitik
#CerdasTanpaCemas
#HumorHukum