Di Balik Polemik Seragam SMAN 1 Srengat: Mencari Transparansi dalam Pendidikan Publik
Oleh: Redaksi Edu-Politik.com
Blitar – Dunia pendidikan kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, SMAN 1 Srengat, Blitar, menjadi buah bibir setelah muncul dugaan praktik tidak transparan terkait pembelian seragam siswa baru. Tuduhan ini bermula dari investigasi media yang mencoba menggali lebih dalam mengenai proses jual beli seragam di lingkungan sekolah tersebut.
Menurut laporan, tim jurnalis telah melakukan konfirmasi langsung ke sekolah. Namun, alih-alih mendapat penjelasan resmi, mereka justru harus menunggu lebih dari dua jam tanpa hasil. Kepala Sekolah SMAN 1 Srengat yang awalnya dikabarkan sedang rapat, disebut meninggalkan sekolah tanpa sempat memberikan pernyataan resmi kepada media.
Kekecewaan pun semakin dalam ketika pihak humas sekolah, yang bernama Agus, dinilai tidak kooperatif. Alih-alih memberikan klarifikasi, interaksi yang terjadi disebut berlangsung dengan nada tinggi dan penuh emosi. Beberapa jurnalis mengaku merasa tersudut oleh respons keras yang tidak mencerminkan semangat keterbukaan informasi publik.
Namun, dalam semangat jurnalistik yang berimbang, Edu-Politik.com mencoba mengonfirmasi ulang kepada pihak sekolah. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Kepala Sekolah maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Di sisi lain, peristiwa ini mencerminkan tantangan besar dunia pendidikan dalam menjaga kepercayaan publik. Pendidikan publik harus dilandasi oleh prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan terbaik untuk siswa dan orang tua.
Kontroversi ini menjadi momen reflektif. Bukan hanya bagi SMAN 1 Srengat, tetapi juga bagi seluruh institusi pendidikan negeri yang dibiayai negara. Bagaimana memastikan bahwa praktik-praktik di lingkungan sekolah tetap murni dalam semangat mendidik, bukan bisnis?
Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli pada integritas pendidikan, publik tentu berharap agar permasalahan ini diselesaikan secara terbuka, adil, dan bijak. Diharapkan, Kepala Sekolah SMAN 1 Srengat beserta jajarannya dapat memberikan klarifikasi secepatnya, bukan hanya demi menjaga nama baik institusi, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab kepada para siswa dan orang tua yang mempercayakan masa depan pendidikan anak-anaknya kepada sekolah negeri.